Langit senja sudah menampakkan lembayungnya, burung-burung sudah 
berterbangan kembali ke sarangnya. sambil melambaikan tangan dan saling 
mengucapkan salam perpisahan, aku dan sahabatku berpisah untuk pulang 
kembali ke rumah.
“sampai jumpa besok raina! besok kita main perahu kertas lagi ya, 
disini!” ucapku sambil membawa sekantung plastik perahu kertas yang 
basah.
“dah gita! tunggu aku disini ya besok, jangan lupa besok kita buat 
perahu kertas yang banyak lagi!” lambai raina perlahan meninggalkanku 
pergi.
Setelah melihat raina pulang, aku pun bergegas pulang ke rumah.
Raina adalah sahabat baruku, aku dan dia baru mengenal tiga hari yang
 lalu. di taman ini di perairan danau. saat itu, aku sadang bermain 
perahu kertas di danau sambil menunggu senja tiba. tiba-tiba terdengar 
suara meminta bantuan. ku cari sumber suara itu, ternyata ada anak 
tenggelam di danau. aku ingin menolongnya, tapi aku tidak bisa berenang.
 namun, dengan akalku, aku menolong anak itu dengan perahu yang ada di 
pinggiran danau. akhirnya anak itu bisa ku selamatkan, namun dia dalam 
keadaan pingsan. Untung waktu aku kelas 7 smp, aku pernah mengikuti 
ekskul pmr. jadi, aku tau cara membangunkan orang pingsan.
Beberapa menit kemudian, dia sadarkan diri dan sejak saat itulah aku 
berkenalan dengan dia dan akhirnya menjadi sahabat. Ternyata dia 
menyukai langit senja, dia tenggalam karena penasaran dengan cahaya 
senja yang membias di perairan danau. tetapi dia tak menyalahkan senja, 
karena berkat senja dia bisa menemukan sahabat. aku juga menyukai senja,
 berkat senja juga aku bisa bertemu dengan raina yang kini menjadi 
sahabatku. setiap sore di danau ini aku dan raina bermain perahu kertas 
sampai senja tiba.
 
 
Title : Terima Kasih Senja
Description :            Terima KasihSenja